ZOOLOGI INVERTEBRATA
“MYRIAPODA”
Oleh:
Yayu Yuliawati
1.1.
Latar Belakang
Filum
Arthropoda merupakan filum yang sangat beragam
dan tersebar luas di alam ini. Diperkirakan ada kira – kira satu juta spesies
arthropoda dan sebagian besar adalah serangga. Pada kenyataannya, dua dari
setiap tiga organisme yang dikenal adalah arthropoda, dan anggota filum
tersebut ada pada habitat yang ada di
biosfer. Berdasarkan kriteria keanekaragaman penyebaran, dan jumlah spesies,
filum arthropoda merupakan yang paling
berhasil diantara semua filum hewan.
Myriapoda merupakan salah satu dari sub kelas
Arthropoda, Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas
mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu kepala dan abdomen (perut).Hewan ini banyak dijumpai di daerah
tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah,
kebun dan di bawah batu-batuan. Misalnya pada kelas Diplopoda yaitu pada kaki seribu yang memiliki dua pasang kaki persegmen.
Agar memudahkan kita dalam mengidentifikasi suatu
spesies yang termasuk kedalam sub kelas Myriapoda, maka kita perlu mengetahui
bagian-bagian tubuh, karakteristik dan jenisnya. Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka disusunlah laporan praktikum Zoologi Invertebrata “ STRUKTUR
MYRIAPODA”
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini antara lain :
1.
Untuk
mengetahui dan membedakan jenis-jenis Myriapoda.
2.
Untuk
mengenal dan membedakan bagian-bagian tubuh spesies yang termasuk kedalam sub
kelas Myriapoda.
3.
Untuk
mengetahui karakteristik dari sub kelas Myriapoda.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Karakteristik Morfologi Myriapoda
Kelas
Myriapoda merupakan gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda. Kelas ini
memiliki ruas-ruas tubuh dengan jumlah kaki satu pasang atau dua pasang setiap
ruasnya.
A.
Chilopoda
Chilopoda
disebut juga dengan “centipede”. Tubuhnya secara dorsoventarl pipih, terdiri
dari 15-173 segmen, masing-masing dengan satu pasang kaki, kecuali pada dua
buah segmen terakhir dan satu segmen dibelakang kepala. Pada segmen dibelakang
kepala terdapat sepasang cakar racun yang disebut “maxilleped” yang berguna
untuk membunuh mangsanya. Antenanya panjang memiliki kira-kira 12 segmen.
Makanan
Chilopoda adalah insekta, molusca, dan bintang kecil lainnya. Alat pencernaan
makanannya sempurna artinya dari mulut sampai dengan anus ada. Kedalam pencernaan
makanan ini menempel dua buah saluran Malpighi yang berfungsi sebagai alat
eksresi.
Respirasi
dengan menggunakan trachea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka
pada hampir setiap segmen.
Alat
reproduksi terpisah, pembuahan terjadi secara internal dan alat reproduksi ini
dihubungkan dengan beberapa kelenjar accessories. Telur yang telah dibuahi
diletakkan dibawah batu, dibawah sampah, atau ditutupi oleh tanah.
Pergerakan
kelas ini tergolong cepat, dan hidup di bawah batu-batuan atau timbunan pohon-pohon
yang telah membusuk. Chilopoda yang hidup di daerah tropis misalnya Lithibius (kelabang/lipan) yang memiliki
racun yang berbahaya, demikian pula genus Scolopendra.
Hewan ini panjangnya kira-kira 25 cm, gigitannya dapat menyebabkan rasa sakit
dan bahkan dapat menyebabkan hal serius bagi manusia.
Beberapa
famili yang termasuk kedalam kelas ini adalah :
- Geophilidae : Tubuhnya panjang, dengan segmen lebih dari 31 buah, tidak mempunyai mata, antenna dengan 14 segmen, hewan muda yang mempunyai bvanyak segmen dan kaki.
Contoh : Geophilus rubens.
- Scolopendridae : Tubuh panjang dengan 21-23 segmen, mempunyai mata atu tidak, antenna dengan 17-31 segmen, hewan muda yang baru menetas dengan banyak segmen dan kaki.
Contoh : Scolopendra morsitans, memiliki 21
pasang kaki, memiliki mata, dan merupakan hewan yang cosmopolitan.
- Lithobius : Tubuh dengan kaki pada 15 segmen, palpus maxillary dengan 3 buah segmen, hewan yang baru menetas memiliki tujuh pasang segmen. Contoh : Lithobius forficatus, panjang tubuh 3mm, antenna dengan 33-43 segmen.
- Scutigeridae : Tubuhnya pendek, dengan 15 buah segmen, 15 pasang kaki yang sangat panjang, dan yang pasangan kaki terakhir paling panjang. Antena sangat panjang.
Contoh : Scutigera forceps, panjang tubuh 25 mm,
panjang pasangan kaki terakhir kira-kira 50 mm.
B.
Diplopoda
Diplopoda disebut “millipede”. Tubuhnya subsilindris, dan terdiri
atas 25 atau lebih dai 100 segmen tefgantung pada spesiesnya. Hampir setiap
segmen memiliki dua pasanng kaki. Diperkirakan bahwa segmen tersebut merupakan
gabungan dari dua buah segmen. Satu atau dua kaki pada segmen yang ke tujuh
mengalami modifikasi sebagi organ kopulasi.
Bagian-bagian mullut terdiri atas sepasang mandibula dan sepasang
maxilla. Hewan ini juga mempunyai sepasang antenna dan mata. Pada bagian antena
terdapat rambut-rambut pencium serta sepasang kelenjar pembau pada tiap-tiap
segmennya, terbuka kearah ventral. Kelenjar bau atau kelenjar repugnatorial
memiliki racun yang disebut asam hydrocianin. Pada beberapa spesiesdaerah ini
dapat menyebarkan zat tersebut hampir satu meter. Di daerah tropis ada yang
dapat menyebabkan kebutuhan pada anak-anak.
Tabung pernafasan umumnya tidak bercabang dan keluar sebagai
tonjolan dari sebuah kantung yang terbuka tepat disebelah depan kakinya.
Eksresi dengan menggunakan dua atau empat saluran Malphigi.
Jantung merupakan pembuluh dorsal dengan ostila lateral, dari bagian
ini akan keluar arteri-arteri kebagian kepala.
Diplopoda bergerak sangat lambat meskipun memiliki kaki yang banyak.
Beberapa diantara hewan-hewan yang termasuk Diplopoda dapat menggabungkan
dirinya menjadi bentuk seperti bola atau spiral. Hal ini terjadi bila hewan terzebut diganggu. Hewan ini hidup
pada tempat yang gelap, lembab, dan pada yang banyak mengandung tumbuh-tumbuhan
yang yang telah membusuk sebagai makanannya.
Alat reproduksinya terpisah (derumah dua), telur yang telah dibuahi
diletakkan pada tanah yang lembab. Hewan yang baru menetas mempunyai beberapa
segmen dengan tiga pasang kaki.
Beberapa famili yang termasuk kedalam kelas ini yaiti :
a.
Polyxenidae : Tubuhnya kecil, integuman lunak, tiap-tiap segmen dengan tonjolan
rambut dikedua sisinya, maxilla menyerupai kaki, dan hewan jantan tidak
memiliki kaki kopulasi. Contoh : Polyxenus
fasciculatus, panjang tubuh 2,5 mm, mempunyai 13 pasang kaki.
b.
Julidae : Integumen maxilla terbentuk seperti keping, hewan jantan mempunyai
dua pasang kaki kopulasi pada segmen ke tujuh. Contoh : Julus virgatus, tubuhnya mempunyai 30-35 segmen dan 50 -60 pasang
kaki, tidak memiliki kaki pada pasang segmen ketiga, panjang tubuh 12 mm.
c.
Polydesmidae : Tubuhnya mempunyai 19-22 segmen, yang merupakan kaki
kopulasi pada hewan jantan adalah pasangan pertama dari dua pasang yang
terdapat pada segmen ke tujuh. Contoh : Polydesmus
serratus, panjang tubuhnya 37 mm,
hewan jantan mempunyai 30 pasang kaki sedangkan yang betina dengan 31 pasang
kaki.
2.2 Klasifikasi Myriapoda
Adapun taksonomoi dari Myriapoda yaitu
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Myriapoda
Class : Diplopoda Pauropodia, Chilopoda,
Symphyla
Ordo : Julidae
2.3 Peranan Myriapoda
Peranan Myriapoda di dalam kehidupan
manusia yaitu :
BAB III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
Praktikum Zoologi Invertebrata “Myriapoda” ini, memperoleh hasil sebagai
berikut :
- Waktu dan Tempat
Adapun pengamatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 06
Januari 2010
Jam : 10.00
s/d selesai
Tempat : Laboratorium Biologi
UNTIRTA
2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut :
Alat :
-
Mikroskop
stereo
-
Gelas
selai
-
Penggaris
-
Alat Bedah
-
Loop
-
Buku identifikasi Myriapoda (kunci
determinasi)
-
Alat-alat
tulis (pensil, bolpoint, buku,penghapus pensil)
-
Cawan petri
-
Kamera (Hp)
-
Laptop
Bahan:
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah beberapa sample Myriapoda dan alkohol.
3. Cara Kerja
Pada praktikum Zoologi Invertebrata tentang Myriapoda ini, hal pertama
yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian :
- Masukkan spesies yamg akan diamati kedalam gelas selai,
- Masukkan alkohol
- Ambil spesies dari gelas selai
- Masukkan ke cawan petri
- Nyalakan mikroskop dengan menggunakan perbesaran 12,5 x 10
- Amati dan mulai identifikasi
- Gambar struktur tubuhnya
- Klasifikasikan spesies tersebut
- Buat Laporan individu dan kelompok.
- Gambar
3.2
PEMBAHASAN
Pengamatan
dilakukan dengan mengamati dua spesimen yang telah ditentukan, berdasarkan
hasil pengamatan tersebut maka diperoleh :
- Tachypodoiulus niger merupakan spesies dari kelas Diplopoda.
v Taksonomi:
Kingdom : Animalia
Subphylum : Myriapoda
Kelas : Diplopoda
Ordo : Julida
Famili : Julidae
Genus : Tachypodoiulus
Spesies : Tachypodoiulus
niger
v Ciri-ciri : Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100
segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen mempuyai dua pasang kaki,
dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau
kedua kaki mengalami modifikasi sebagi organ kopulasi.pada kepala terdapat sepasang
antenna yang pendek, dua kelompok mata tunggal. Hidup ditempat yang lembab dan
gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Respirasi dengan
trakea yang tidak bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Bertelur. Memiliki zat kitin. Trakea tersebar tidak merata pada setipa segmen.
Warna hitam legam.
v Kunci determinasi :
.2. Brachyiulus
pusillus
v Taksonomi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Myriapoda
Kelas : Diplopoda
Ordo : Julida
Famili : Julidae
Genus : Brachyiulus
Spesies : Brachyiulus
pusillus
v Ciri-ciri : Tubuh berbentuk
silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap
segmen mempuyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa”
(maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi
sebagi organ kopulasi.pada kepala terdapat sepasang antenna yang pendek, dua
kelompok mata tunggal. Hidup ditempat yang lembab dan gelap dan banyak
mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Respirasi dengan trakea yang tidak
bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. Bertelur. Memiliki
zat kitin. Trakea tersebar
tidak merata pada setipa segmen. Warna kekuning-kuningan.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan mengenai Myriapoda dapat
disimpulkan bahwa jumlah Myriapoda yang kami amati terdiri dari dua spesies,
yaitu Tachypodoiulus niger dan Brachyiulus pusillus. Sebagian besar dari sample Myriapoda yang
kami ambil merupakan spesies yang mempunyai tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas
kepala dan badan. Setiap segmen mempuyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai
“taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami
modifikasi sebagi organ kopulasi.pada kepala terdapat sepasang antenna yang
pendek, dua kelompok mata tunggal. Hidup ditempat yang lembab dan gelap dan
banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Respirasi dengan trakea yang
tidak bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. Bertelur.
Memiliki zat kitin. Trakea tersebar tidak merata pada setipa segmen. Warna
kekuning-kuningan dan hitam legam. Myriapoda tersebut kami tangkap dengan cara
tangkap langsung
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, N. A, J. B, Reece, & L. G. Mitchell. 2004. Biologi. Edisi kelima/jilid 2.
Alih bahasa W. Manalu. Penerbit : Erlangga. Jakarta
Brotowidjoya, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi
Dasar. Penerbit :Erlangga : Jakarta
Soemadji, dkk. 1995. Materi Pokok
Zoologi/ Universitas Terbuka. Penerbit : Depdikbud . Jakarta
Wonderfull
BalasHapussmile for u :-)
BalasHapusWaw.. !! Very sweet smile
BalasHapusthanks, bagus banget blognya. Tidak takut ya dengan kaki seribu >:o
BalasHapus